Hilal adalah penampakan bulan yang paling awal terlihat menghadap bumi setelah bulan mengalami konjungsi/ijtimak.
Bulan awal ini (bulan sabit tentunya) akan tampak di ufuk barat (maghrib) saat matahari terbenam.
Ijtimak/konjungsi adalah peristiwa yang terjadi saat jarak sudut (elongasi) suatu benda dengan benda lainnya sama dengan nol derajat.
Dalam pendekatan astronomi, konjungsi merupakan peristiwa saat matahari dan bulan berada segaris di bidang ekliptika yang sama. Pada saat tertentu, konjungsi ini dapat menyebabkan terjadinya gerhana matahari.
Hilal merupakan kriteria suatu awal bulan. Seperti kita ketahui, dalam Kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, dan penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan hilal/bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 hari atau 30 hari.
“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal. Katakanlah: “Hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji…” [Al Baqoroh(2):189]
- Hisab Untuk melakukannya, saya menggunakan software Stellarium (thx to Jay).
Kondisi tanggal 29 Sya’ban 1428 H (12 September 2007M):
Dapat dilihat di ufuk barat, menjelang matahari terbenam, posisi hilal sudah tinggi menandakan masuknya bulan baru (Ramadhan).
Kondisi tanggal 29 Ramadhan 1428 H (11 Oktober 2007M):
Bulan terbenam setelah terbenamnya matahari meskipun dengan sudut ketinggian yang kecil (di bawah 0,5°).
Ini sudah cukup menandakan masuknya bulan Syawwal jika menggunakan wujudul hilal sebagai syarat bulan baru, namun perlu menggenapkan menjadi 30 hari jika menggunakan kriteria lain. - Rukyat
Ada situs yang menampilkan hilal dari beberapa kota di Indonesia secara langsung (Live Hilal - Departemen Astronomi ITB). Sayangnya saat saya coba, link yang tersedia sedang tidak dapat diakses.Untuk penentuan awal bulan Syawwal tentunya belum dapat dilihat sekarang, baru dapat dilihat pada tanggal 29 Ramadhan 1428 H (11 Oktober 2007M) nanti.